Tumenggung Wilatika adalah sosok penting dalam sejarah penyebaran Islam di Jawa. Ia dikenal sebagai ayah Sunan Kalijaga, salah satu Wali Songo yang terkenal dengan pendekatan dakwah yang mengintegrasikan budaya lokal. Artikel ini akan membahas profil Tumenggung Wilatika, perannya dalam sejarah Islam di Jawa, serta warisannya melalui Sunan Kalijaga.
Profil Tumenggung Wilatika
Tumenggung Wilatika lahir dengan nama Aria Teja, putra dari Aria Wiraraja, Bupati Sumenep di Pulau Madura. Aria Wiraraja adalah penasihat raja Singasari, Kertanegara, yang berkontribusi dalam mendirikan Majapahit setelah runtuhnya Singasari akibat serangan Mongol. Aria Teja menikahi putri Adipati Tuban, Aria Dikara, dan mengambil alih jabatan ayah mertuanya sebagai Bupati Tuban. Tuban pada masa itu merupakan pelabuhan utama di Jawa Timur dan pusat perdagangan yang vital.
Perubahan Nama dan Proses Islamisasi
Setelah memeluk Islam, Aria Teja berganti nama menjadi Tumenggung Wilatika. Ia juga mengislamkan putranya, yang kemudian dikenal sebagai Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga adalah tokoh Wali Songo yang sangat dekat dengan masyarakat Jawa berkat kemampuannya dalam mengintegrasikan ajaran Islam ke dalam tradisi lokal.
Peran dalam Penyebaran Islam di Jawa
Tumenggung Wilatika memiliki peranan krusial dalam sejarah Islam di Jawa. Selain sebagai ayah Sunan Kalijaga, ia juga berfungsi sebagai promotor Islam di wilayahnya. Dengan pendekatan dakwah yang lembut dan adaptif terhadap budaya setempat, Tumenggung Wilatika berkontribusi pada penyebaran ajaran Islam di kalangan masyarakat Jawa.
Warisan Melalui Sunan Kalijaga
Sunan Kalijaga merupakan warisan berharga dari Tumenggung Wilatika. Ia dikenal sebagai juru dakwah yang mahir dalam seni pertunjukan wayang dan menciptakan lakon-lakon yang menggabungkan ajaran Islam. Melalui pertunjukan wayang, Sunan Kalijaga menyampaikan pesan tasawuf kepada masyarakat Tuban dan dianggap sebagai wali pelindung oleh banyak orang.
Jejak Sejarah dan Warisan Budaya
Tumenggung Wilatika dan Sunan Kalijaga merupakan contoh nyata dari warisan Ronggolawe, seorang pahlawan legendaris yang pernah menantang kekuasaan Majapahit. Ronggolawe adalah keturunan Arya Wiraraja dan memiliki kontribusi besar dalam perjuangan Raden Wijaya melawan Jayakatwang, raja Kadiri. Meskipun demikian, keturunan Ronggolawe tetap memiliki peranan penting dalam sejarah Jawa, khususnya dalam penyebaran agama Islam.
Kesimpulan
Tumenggung Wilatika bukan hanya sekadar ayah Sunan Kalijaga; ia adalah salah satu tokoh kunci dalam sejarah penyebaran Islam di Jawa. Dengan memeluk Islam dan mendidik putranya, Tumenggung Wilatika membantu memperkenalkan ajaran Islam kepada masyarakat lokal. Warisannya melalui Sunan Kalijaga masih terasa hingga kini, terutama dalam bentuk kesenian dan kebudayaan Nusantara yang terintegrasi dengan ajaran Islam. Mengunjungi Masjid Agung Demak dan Masjid Agung Cirebon—dua masjid yang dirancang oleh Sunan Kalijaga—adalah pengalaman spiritual yang tak terlupakan bagi siapa pun yang berkunjung ke tempat tersebut.